Fakir
adalah tangisku
yang paling pedih
ketika mendatangi pagiMu
tanpa lebih dulu kurajut
benang benang takbir
di hamparan pelataran subuhMu
hingga detik perlahan meninggalkanku dan terbenam
kedalam warna semburat akhir
sedangkan butiran titik embun
telah lama menengadahkan kilaunya ke mihrabMu
dalam ayunan pagi yang terus berzikir
adalah tangisku
yang semakin pedih
ketika jemari pilu membuka lumbung imanku
hanya ada kosong,
yang teramat fakir
SUMBER :http://www.kapasitor.net/id/puisi/post/4680